Posts

Showing posts from January, 2017

Adat istiadat orang ruteng

Image
Ditetapkan menjadi budaya nasional dan dunia karena dalam ritus dan warisan yang ada terkandung banyak cerita dan falsafah hidup masyarakat Manggarai Raya. Bahkan, warisan itu masih hidup di tengah-tengah arus budaya global.  Ini juga bagian dari perhatian dari pemerintah pusat untuk melestarikan budaya-budaya khas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.  Penari Caci di Kampung Lembah Paundoa, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur. Permainan rakyat ini dilakukan satu lawan satu. Meski saling pukul dan menimbulkan luka, tidak ada dendam diantara kedua pemain.  1. Tarian Caci  Keunikan dari tarian ini adalah menari-nari sambil melantunkan nyanyian lokal. Selain, permainan caci adalah permainan satu lawan satu. Ada dua pasang yang saling memukul dan menangkis.  Lawan memukul dengan cemeti sedang yang satu menangkis dengan menggunakan tameng berbentuk bulat yang terbuat dari kulit kamping, kerbau dan sapi.  Tarian ini juga mengungkapka

Budaya dan makanan Masyarakat Bajawa NTT

Image
Kali ini kita akan melihat budaya dan makanan ciri khas dari masyarakat bajawa A. Budaya dan Ciri Khas Etnis Bajawa atau Bhajawa adalah satu dari dua etnis yang mendiami Kabupaten Ngada di Pulau Flores bagian tengah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Etnis lainnya adalah Riung. Kedua etnis ini memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda. Adat istiadat, kebiasaan dan bahasa sangat berlainan. Pandangan tentang Alam Semesta (kosmologi Masyarakat Bajawa memandang dunia sebagai ’Ota Ola’ tempat manusia hidup bersama yang dilukiskan dengan bahasa adat: ’Lobo papa tozo, tara papa dhaga’ ( saling ada ketergantungan). Dalam dunia ini ada kekuatan baik disebut Dewa Zeta dan ada kekuatan jahat disebut Nitu Zale. Dewa Zeta sebagai kekuatan sumber kemurahan, sumber kebaikan (Mori Ga’e). Karena itu perlu menjaga harmoni antara unsur-unsur dalam alam semesta. Dalam kalangan masyarakat etnis Bhajawa hingga kini masih hidup sejumlah upacara tradisional yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia s

Pohon tertinggi di dunia

Image
kali ini kita akan melihat pohon tertinggi di dunia. 10. Gothmog Ini merupakan pohon ek atau Eucalyptus Obliqua terbesar yang ada di Australia. Dengan tinggi 90 meter, Gothmog memiliki batang dengan diameter yang besar yaitu selebar 3 meter. Pohon ini identik dengan kulit kayu yang tebal, kasar dan berserabut, serta daun dengan warna hijau mengkilap. Daunnya sendiri bisa selebar 1,5 hingga 7 cm dengan panjang 6 hingga 22 cm. Hingga saat ini, pohon ini menempati daftar top 10 pohon terbesar di dunia dengan urutan 10 berkat volume 337 meter kubiknya. 9. Queets Spruce Dengan volume 337 meter kubik, Queets Spruce adalah pohon cemara jenis Sitka yang paling besar. Tingginya bisa mencapai 75,6 meter. Memiliki nama latin Pice Sitchensis, pohon ini adalah spesies conifer nomor tiga tertinggi di dunia setelah Coast Redwoon dan Coas Douglas-fir.  Pohon yang mendapatkan namanya dari penduduk Sitka, Alaska ini bahkan memiliki batang dengan diameter selebar 5 meter, lho. 8. Red Creek Fir Pohon ini

Budaya Masyarakat di Pulau Sumba NTT

Image
Tidak terasa saya sudah bertahun - tahun tidak ke sumba . Hari ini saya kembali ke sumba dan berkeliling dari sumba timur sampai ke sumba barat daya. Perjalanan dari waingapu atau sumba timur ke sumba barat daya di tempuh selama 4 jam kalau menghunakan travel. Ternyata keadaan sumba terutama adat dan budaya nya masih seperti dulu yang saya kenal' dimana di  sepanjang perjalanan saya masih melihat banyak orang sumba masih memakai pakaian adat mereka dan membawa katopo( parang khas sumba). Saya sangat kagum akan budaya orang sumba dimana sampai saat ini mereka masih mempertahankan adat istiadat serta budaya nya. Kalau teman - teman berkunjung ke sini pasti heran ko bapak2 maupun pemuda sumba  kalau kemanapun selalu membawa katopo. katopo itu sendiri terbuat dari besi baja dan  gagangnya terbuat dari tanduk kerbau dan biasanya bergambar orang atau hewan kerbau terutama dan kuda. Bagi masyarakat sumba katopo itu sendiri sudah di anggap seperti anak jadi kemana -mana mereka membawa nya.

Kebudayaan orang Timor NTT

Image
Orang Timor yang daerahnya terletak berdekatan dengan Negara Timor Leste dan Australia ternyata memiliki kebudayaan tersendiri. Tak berbeda dengan daerah lain di Indonesia, warga Timor yang lebih tepatnya masyarakat Amanatun Selatan memiliki kebudayaan yang cukup unik dan jarang dapat kita jumpai di kota-kota besar Indonesia. Kebudayaan tersebut antara lain adalah budaya panggang pada Ibu dan bayi sesudah proses persalinan, budaya tenun, budaya tegur-sapa, budaya sirih pinang, dan budaya dansa dalam acara pernikahan. Disini saya akan menguraikan budaya tersebut satu persatu. 1. Budaya panggang pada Ibu dan bayi Budaya satu ini mungkin cukup asing didengar oleh masayarakat di luar Timor. Saya sendiri cukup terkejut setelah mendengar cerita mengenai kebudayaan satu ini. Bagi orang Timor, seorang Ibu yang telah melewati proses persalinan harus dipanggang beserta sang bayi di dalam sebuah rumah bulat. Menurt cerita, di dalam rumah bulat tersebut, Ibu dan sang bayi berada di atas bara api.

Gula sabu Makanan khas Pulau sabu NTT

Image
GULA sabu merupakan panganan khas Pulau Sabu yang sangat unik dan bermanfaat. Sepintas, gula sabu berbentuk cairan yang sangat kental dan lengkel berwarha coklat kehitaman. Jenis makanan ini dibuat dari bahan dasar yang disadap dari pohon lontar. Di daerah lain, gula jenis ini juga bisa dibuat dari bahan yang disadap dari pohon enau atau kelapa. Gula sabu merupakan hasil olahan pertanian mayoritas penduduk Pulau Sabu dan Raijua. Hal ini tidaklah aneh karena pohon tuak sebagai sumber nira (bahan baku pembuatan gula sabu) terdapat hampir di setiap walayah Pulau Sabu dan Raijua. Gula sabu bahasa sabunya 'Donahu' kalau lengkapnya 'Donahu Hawu'. Bagi orang Sabu, gula sabu adalah pangan utama selain beras dan jagung yang melengkapi keseharian mereka di tengah kondisi geografis Pulau Sabu yang rawan kekeringan. Jika terjadi gagal panen pada tanaman palawija dan stok makanan menipis, maka gula sabu juga dipakai sebagai panganan untuk tetap bertahan. Cara menikmati gula sabu ad

REBA budaya unik dari NTT

Image
Provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) identik dengan tenun ikat. Namun belum banyak yang tahu kalau di provinsi yang berbatasan dengan negara Timor Leste ini masih menyisakan produk budaya mahaunik yaitu REBA. Budaya ini hanya dijalani oleh masyarakat etnis Bajawa yang mendiami bagian tengah Pulau Flores. Ada yang menyebut Reba sebagai agama asli, ada yang bilang pesta syukur panen, dan tak sedikit pula yang mengidentikannya sebagai Pesta Tahun Baru serupa Imlek bagi masyarakat Tionghoa, karena dirayakan nyaris berdekatan dengan momentum tahun baru China. Namun, apapun penafsiran yang telah diberikan, Reba lebih dari sekedar ritual atau pesta adat. Reba adalah momentum untuk mengaktualisasikan, mewariskan, sekaligus melestarikan nilai-nilai hidup yang  mereka yakini. Reba merupakan pesta adat terbesar baik dalam makna maupun dalam penampilan lahiriahnya. Simbol-simbol yang ditampilkan dalam Reba menunjukkan secara kasat mata bagaimana rancangbangun religiositas etnis

Tradisi unik dari Masyarakat Pulau sabu NTT

Image
Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki cara yang sama ketika menyambut tamu atau bertemu dengan seseorang, yaitu berjabatan tangan atau pun mencium pipi kiri dan pipi kanan. Namun, ada yang berbeda dengan masyarakat Suku Sabu di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Suku Sabu memiiki tradisi yang unik, yaitu mencium hidung satu sama lain ketika bertemu. Kapan pun, dimana pun, dengan siapa pun. Dalam bahasa setempat, tradisi ini bernama Henge’do . Mungkin hal ini terasa aneh, namun begitulah cara masyarakat Sabu menyambut seseorang yang ditemui. Cium hidung memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu keakraban dan rasa keterikatan antara satu dengan yang lain sebagai makna persaudaraan. Hidung adalah alat pernapasan, hidung berarti kehidupan. Dengan filosofi tersebut, masyarakat Sabu memaknai sebagai unsur yang bisa menghidupkan rasa kekeluargaan antara satu dengan yang lain, sekalipun baru pertama kali bertemu. Sepintas, tradisi ini mirip dengan tra

Tradisi menangkap ikan pasus di Pulau Lembata NTT

Image
Kali ini kita akan ke lembata,lembata adalah salah satu kabupaten di nusatenggara timur yang terkenal akan Tradisi penangkapan paus di Lembata salah satu Kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Timur menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke sana. Konon tradisi ini dilakukan berdasarkan perintah adat dan sudah menjadi tradisi turun-temurun. Sejak nenek moyang suku Lamalera menempati tanah Lomblen, perburuan ikan paus telah dimulai. Pulau Lembata (awalnya bernama pulau Lomblen) Nusa Tenggara Timur penuh pesona dengan potensi pariwisata eksotis lengkap dengan budaya dan keindahan alam yang sempurna. Oyek wisata seperti air panas Sabu tobo, pasir putih Minggar, Pantai Lowolein, Pantai Kacang, Taman Laut, Wisata Pantai dan pesta kacang di kaki Gunung Ile Ape dan tradisi penangkapan Paus menjadi daya tarik wisata Indonesia di timur pulau Flores ini. Lembata memang mengekspos pesona lautan, berada di ketenangan laut Pulau Lembata seolah-olah tidur di h

Adat istiadat Masyarakat di Pulau Solor NTT

Image
Kali ini kita akan berkunjung ke solor atau pulau solor yang terletak di provinsi nusa tenggara timur solor masuk di kabupaten flores timur. Atau lengkapnya Solor adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara, yakni di sebelah timur Pulau Flores. Pulau ini dibatasi oleh Selat Lowotobi di barat, Selat Solor di utara, Selat Lamakera di timur, serta serta Laut Sawu di selatan. Secara administratif, Pulau Solor termasuk wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau ini merupakan satu di antara dua pulau utama pada kepulauan di wilayah Kabupaten Flores Timur. Pulau Solor sendiri terdiri dari dua kecamatan: Solor Barat dan Solor Timur. Sejak tahun 1999, masyarakat Solor wilayah selatan beraspirasi untuk memekarkan kecamatan baru dengan nama Kecamatan Solor Selatan dengan pusat pemerintahan di Desa Kalike. Aspirasi ini, setelah mencuat selama kurang lebih 5 tahun, akhirnya mandek di Bale Rakyat Flores Timur. Pada tahun 2006 Flores Ti

Asal usul dan adat istiadat Masyarakat Pulau Adonara NTT

Image
Kali ini kita akan berkunjung ke Adonara dimana Adonara adalah sebuah pulau kecil yang cukup subur di ujung timur pulau Flores.  SIAPAKAH nenek moyang orang Adonara? Sesuai penuturan adat turun temurun, sebagaimana dikemukakan tokoh masyarakat Adonara, H Syamsudin Abdullah (75).Orang asli Adonara adalah turunan seorang wanita yang bernama Sedo Lepan.Wanita ini adalah manusia primitif paling pertama yang menghuni Pulau Adonara.Tubuhnya ditumbuhi bulu lebat.Wanitan pertama ini muncul bersamaan dengan timbulnya gunung Boleng. Pada suatu saat terjadilah suatu keajaiban yang luar biasa dimana tubuh Sedo Lepan ini "pecah" dan keluarlah seorang wanita lagi yang kemudian dikenal dengan nama Kewae Sedo Bolen. Saat itu, di Pulau Adonara belum ada manusia lain selain wanita ini. Selama bertahun-tahun ia hidup sendirian di lereng Ile (gunung) Boleng. Kemudian suatu ketika, datanglah seorang laki-laki dari pantai selatan Pulau Lembata yang bernama Kelake Ado Pehan. Ia diusir dari Lembata