Posts

Pohon tertinggi di dunia

Image
kali ini kita akan melihat pohon tertinggi di dunia. 10. Gothmog Ini merupakan pohon ek atau Eucalyptus Obliqua terbesar yang ada di Australia. Dengan tinggi 90 meter, Gothmog memiliki batang dengan diameter yang besar yaitu selebar 3 meter. Pohon ini identik dengan kulit kayu yang tebal, kasar dan berserabut, serta daun dengan warna hijau mengkilap. Daunnya sendiri bisa selebar 1,5 hingga 7 cm dengan panjang 6 hingga 22 cm. Hingga saat ini, pohon ini menempati daftar top 10 pohon terbesar di dunia dengan urutan 10 berkat volume 337 meter kubiknya. 9. Queets Spruce Dengan volume 337 meter kubik, Queets Spruce adalah pohon cemara jenis Sitka yang paling besar. Tingginya bisa mencapai 75,6 meter. Memiliki nama latin Pice Sitchensis, pohon ini adalah spesies conifer nomor tiga tertinggi di dunia setelah Coast Redwoon dan Coas Douglas-fir.  Pohon yang mendapatkan namanya dari penduduk Sitka, Alaska ini bahkan memiliki batang dengan diameter selebar 5 meter, lho. 8. Red Creek Fir Pohon ini

Budaya Masyarakat di Pulau Sumba NTT

Image
Tidak terasa saya sudah bertahun - tahun tidak ke sumba . Hari ini saya kembali ke sumba dan berkeliling dari sumba timur sampai ke sumba barat daya. Perjalanan dari waingapu atau sumba timur ke sumba barat daya di tempuh selama 4 jam kalau menghunakan travel. Ternyata keadaan sumba terutama adat dan budaya nya masih seperti dulu yang saya kenal' dimana di  sepanjang perjalanan saya masih melihat banyak orang sumba masih memakai pakaian adat mereka dan membawa katopo( parang khas sumba). Saya sangat kagum akan budaya orang sumba dimana sampai saat ini mereka masih mempertahankan adat istiadat serta budaya nya. Kalau teman - teman berkunjung ke sini pasti heran ko bapak2 maupun pemuda sumba  kalau kemanapun selalu membawa katopo. katopo itu sendiri terbuat dari besi baja dan  gagangnya terbuat dari tanduk kerbau dan biasanya bergambar orang atau hewan kerbau terutama dan kuda. Bagi masyarakat sumba katopo itu sendiri sudah di anggap seperti anak jadi kemana -mana mereka membawa nya.

Kebudayaan orang Timor NTT

Image
Orang Timor yang daerahnya terletak berdekatan dengan Negara Timor Leste dan Australia ternyata memiliki kebudayaan tersendiri. Tak berbeda dengan daerah lain di Indonesia, warga Timor yang lebih tepatnya masyarakat Amanatun Selatan memiliki kebudayaan yang cukup unik dan jarang dapat kita jumpai di kota-kota besar Indonesia. Kebudayaan tersebut antara lain adalah budaya panggang pada Ibu dan bayi sesudah proses persalinan, budaya tenun, budaya tegur-sapa, budaya sirih pinang, dan budaya dansa dalam acara pernikahan. Disini saya akan menguraikan budaya tersebut satu persatu. 1. Budaya panggang pada Ibu dan bayi Budaya satu ini mungkin cukup asing didengar oleh masayarakat di luar Timor. Saya sendiri cukup terkejut setelah mendengar cerita mengenai kebudayaan satu ini. Bagi orang Timor, seorang Ibu yang telah melewati proses persalinan harus dipanggang beserta sang bayi di dalam sebuah rumah bulat. Menurt cerita, di dalam rumah bulat tersebut, Ibu dan sang bayi berada di atas bara api.

Gula sabu Makanan khas Pulau sabu NTT

Image
GULA sabu merupakan panganan khas Pulau Sabu yang sangat unik dan bermanfaat. Sepintas, gula sabu berbentuk cairan yang sangat kental dan lengkel berwarha coklat kehitaman. Jenis makanan ini dibuat dari bahan dasar yang disadap dari pohon lontar. Di daerah lain, gula jenis ini juga bisa dibuat dari bahan yang disadap dari pohon enau atau kelapa. Gula sabu merupakan hasil olahan pertanian mayoritas penduduk Pulau Sabu dan Raijua. Hal ini tidaklah aneh karena pohon tuak sebagai sumber nira (bahan baku pembuatan gula sabu) terdapat hampir di setiap walayah Pulau Sabu dan Raijua. Gula sabu bahasa sabunya 'Donahu' kalau lengkapnya 'Donahu Hawu'. Bagi orang Sabu, gula sabu adalah pangan utama selain beras dan jagung yang melengkapi keseharian mereka di tengah kondisi geografis Pulau Sabu yang rawan kekeringan. Jika terjadi gagal panen pada tanaman palawija dan stok makanan menipis, maka gula sabu juga dipakai sebagai panganan untuk tetap bertahan. Cara menikmati gula sabu ad

REBA budaya unik dari NTT

Image
Provinsi kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) identik dengan tenun ikat. Namun belum banyak yang tahu kalau di provinsi yang berbatasan dengan negara Timor Leste ini masih menyisakan produk budaya mahaunik yaitu REBA. Budaya ini hanya dijalani oleh masyarakat etnis Bajawa yang mendiami bagian tengah Pulau Flores. Ada yang menyebut Reba sebagai agama asli, ada yang bilang pesta syukur panen, dan tak sedikit pula yang mengidentikannya sebagai Pesta Tahun Baru serupa Imlek bagi masyarakat Tionghoa, karena dirayakan nyaris berdekatan dengan momentum tahun baru China. Namun, apapun penafsiran yang telah diberikan, Reba lebih dari sekedar ritual atau pesta adat. Reba adalah momentum untuk mengaktualisasikan, mewariskan, sekaligus melestarikan nilai-nilai hidup yang  mereka yakini. Reba merupakan pesta adat terbesar baik dalam makna maupun dalam penampilan lahiriahnya. Simbol-simbol yang ditampilkan dalam Reba menunjukkan secara kasat mata bagaimana rancangbangun religiositas etnis

Tradisi unik dari Masyarakat Pulau sabu NTT

Image
Masyarakat Indonesia pada umumnya memiliki cara yang sama ketika menyambut tamu atau bertemu dengan seseorang, yaitu berjabatan tangan atau pun mencium pipi kiri dan pipi kanan. Namun, ada yang berbeda dengan masyarakat Suku Sabu di Pulau Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur. Suku Sabu memiiki tradisi yang unik, yaitu mencium hidung satu sama lain ketika bertemu. Kapan pun, dimana pun, dengan siapa pun. Dalam bahasa setempat, tradisi ini bernama Henge’do . Mungkin hal ini terasa aneh, namun begitulah cara masyarakat Sabu menyambut seseorang yang ditemui. Cium hidung memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu keakraban dan rasa keterikatan antara satu dengan yang lain sebagai makna persaudaraan. Hidung adalah alat pernapasan, hidung berarti kehidupan. Dengan filosofi tersebut, masyarakat Sabu memaknai sebagai unsur yang bisa menghidupkan rasa kekeluargaan antara satu dengan yang lain, sekalipun baru pertama kali bertemu. Sepintas, tradisi ini mirip dengan tra

Tradisi menangkap ikan pasus di Pulau Lembata NTT

Image
Kali ini kita akan ke lembata,lembata adalah salah satu kabupaten di nusatenggara timur yang terkenal akan Tradisi penangkapan paus di Lembata salah satu Kabupaten di propinsi Nusa Tenggara Timur menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke sana. Konon tradisi ini dilakukan berdasarkan perintah adat dan sudah menjadi tradisi turun-temurun. Sejak nenek moyang suku Lamalera menempati tanah Lomblen, perburuan ikan paus telah dimulai. Pulau Lembata (awalnya bernama pulau Lomblen) Nusa Tenggara Timur penuh pesona dengan potensi pariwisata eksotis lengkap dengan budaya dan keindahan alam yang sempurna. Oyek wisata seperti air panas Sabu tobo, pasir putih Minggar, Pantai Lowolein, Pantai Kacang, Taman Laut, Wisata Pantai dan pesta kacang di kaki Gunung Ile Ape dan tradisi penangkapan Paus menjadi daya tarik wisata Indonesia di timur pulau Flores ini. Lembata memang mengekspos pesona lautan, berada di ketenangan laut Pulau Lembata seolah-olah tidur di h