Tempat wisata di alor NTT yang harus anda kunjungi
Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, terkenal dengan budaya serta potensi wisata alamnya yang asri dan alami. Berikut ini adalah Tempat wisata di alor yang harus anda kunjungi:
1 Air mancur Tuti Adagai
Air panas Tuti Adagae. Dengan fenomena alam yang unik berupa semburan air panas dan batu kristal, membuat kawasan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang bosan dengan suasana perkotaan.
Kawasan wisata ini berjarak sekitar 50 Km arah timur Kota Kalabahi Kabupaten Alor, yang bisa ditempuh dengan kendaraan umum sekitar 1 jam perjalanan darat. Sebelum memasuki lokasi semburan air panas, para pengunjung dimanjakan dengan pemandangan hutan kenari dengan pepohonan yang teduh, cocok sebagai tempat bersantai bersama keluarga.
Tak hanya itu, para pengunjung kemudian bisa menikmati indahnya aliran air panas kali Tuti Adagae yang mengalir dengan pelan menuju ke muara dengan selalu mengeluarkan gelembung dan busa serta uap panas. Hangatnya lebih terasa saat kita berdiri di tepian kali. Karena mengandung belerang, warga percaya mandi di kali tersebut bisa menyembuhkan penyakit.
Lantaran selalu mengeluarkan uap panas, membuat batuan di sekitar aliran sungai menjadi mengkristal, dan kristal ini juga sering di pergunakan warga sebagai campuran bumbu dan di yakini memiliki protein tinggi.
Selain di titik semburan, juga terdapat titik-titik semburan dari dasar air seperti mata air kecil yang selalu mengeluarkan air panas. Bahkan, binatang-binatang kecil tak bertahan hidup bila mendekati aliran air tersebut.
2.Taman Laut Pantar
Keindahan dan keunikan alam bawah laut Selat Pantar sangat menakjubkan. Bahkan jika dibandingkan dengan Taman Laut Komodo di NTT, Berau di Kalimantan Timur, Bunaken di Sulawesi Utara dan Raja Ampat di Papua, Selat Pantar masih tetap yang terbaik, meski selama ini untuk diving, taman laut Komodo, Bunaken, Berau, dan Raja Ampat lebih populer, tapi di mata para diver kelas dunia taman laut Selat Pantar yang terletak di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih unggul karena keindahannya yang menakjubkan. Konon terindah setelah taman laut Kepulauan Karibia. Banyak wisatawan asing yang pernah ke Alor terkagum-kagum. Sebab, selain dimanjakan keindahan taman lautnya, mereka juga menemukan fenomena taman laut tersebut langka dan sangat menarik. Makanya, wajar jika wisata bahari Alor dengan panorama bawah laut yang spefisik di Selat Pantar menjadi primadona dan pemikat bagi para diver kelas dunia dari Amerika, Australia, Austria, Inggris, Belgia, Belanda, Jerman, Kanada, Selandia Baru, dan beberapa negara di Asia.
3. Pantai Batu Putih
Pantai ini menawarkan keindahan tiada tara bagi para pengunjung, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berkunjung. Pantai di Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alot ini memiliki hamparan pasir putih begitu menawan. Selain hamparan batu dan pasir putih yang memanjakan mata, desiran ombak dan air lautnya yang jernih menjadi daya pikat bagi para wisatawan. Kini pantai Batu Putih telah menjadi salah satu objek wisata bagi warga Pulau Seribu Moko itu. Saban hari, terutama hari Minggu dan libur, puluhan bahkan ratusan warga memilih Pantai Batu Putih sebagai lokasi untuk menghabiskan waktu libur.
Dengan menyewa perahu motor milik warga sekitar Kampung Batu Putih, para turis menghabiskan waktu seharian di tengah laut. Perjalanan ke Batu Putih dari Kota Kalabahi hanya butuh 30 menit. Pantai indah itu dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh sekitar 30 kilometer. Bagi Anda yang tidak memiliki kendaran pribadi, Anda bisa menggunakan jasa ojek dengan ongkos Rp 20.000 untuk satu kali jalan. Jika menggunakan kendaraan roda empat, Anda hanya merogoh kocek Rp 15.000. Sejauh ini Anda tidak dipungut biaya ketika memasuki objek wisata penuh keindahan ini.
4. Air laut dingin di alor
Kepulauan di Alor terdiri dari dua pulau besar, Alor dan Pantar yang mengapit gugusan pulau-pulau kecil dalam Selat Kumbang atau warga setempat menyebut dengan mulut kumbang. Selat ini terletak antara Pulau Alor tepatnya di Desa Alor kecil dan Pulau Kepa.
Menurut informasi, setiap tahunnya di bulan Mei dan September selama 2-3 hari berturut-turut, terjadi fenomena perubahan suhu air laut menjadi dingin pada siang dan malam hari. Perubahan suhu air laut menjadi dingin ditandai dengan datangnya gerombolan ikan lumba-lumba dan burung pemakan ikan.
Gerombolan lumba-lumba tersebut mulai bermain diselat kecil antara Pantai Alor Kecil dan Pulau Kepa. Selang waktu dua jam dari gejala awal tersebut, dari bagian tanjung perairan laut Alor Kecil muncul penguapan air laut. Penguapan tersebut menandakan suhu air laut mulai dingin yang berawal dari dasar tengah laut di wilayah Tanjung kemudian merata hingga permukaan laut menjangkau sampai di pesisir pantai Makasar, Desa Alor kecil.
Masyarakat dengan menggunakan perahu dan memegang tombak kecil serta jala telah siaga dilaut tersebut. Biasanya jika air laut telah berubah menjadi suhu dingin, maka ikan-ikan dari dasar akan pingsan karena tidak tahan dengan dinginnya suhu air laut yang berubah secara tiba-tiba. Ikan-ikan tersebut akan naik mengapung di permukaan air laut. Saat ikan-ikan mulai terapung, masyarakat yang telah siaga dengan perahu menuju lokasi ikan-ikan tersebut untuk menangkapnya baik dengan jalan maupun tombak.
5. Pulau kelapa
Pantai di Pulau Kepa, menawarkan kelegaan bagi mereka yang penat dengan keriuhan. Pulau ini memiliki hamparan pasir putih selembut tepung dan lautan biru jernih yang jauh dari keramaian. Memandang laut di Alor dari pantai Pulau Kepa, ketenangan terasa menenteramkan jiwa.
Lautan jernih terlindung dalam barisan perbukitan kokoh di pulau-pulau sekitarnya. Gelombang kecil mengalun lamban bersama perahu-perahu nelayan yang sesekali melintas, ikan-ikan sebesar betis pun tak enggan bermain hingga ke bibir pantai.
Pulau Kepa berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Kalabahi dan dapat ditempuh dalam waktu 10 menit berperahu motor dari Dermaga Alor Kecil. Dari Bandara Kalabahi di Alor, Pulau Kepa masih berjarak 1,5 jam perjalanan dengan mobil dilanjutkan dengan perahu.
Pulau Kepa ibarat dunia yang terlupakan oleh laju peradaban. Sentuhan modernitas masih begitu minim. Tak ada jalan beraspal, kendaraan bermotor, ataupun warung yang menjual makanan. Penduduknya pun masih sedikit. Perairan Pulau Kepa masuk dalam taman laut Teluk Mutiara yang merupakan salah satu kawasan taman laut terindah didunia dengan kekayaan keanekaragaman hayati biota laut terbaik didunia.
Namun, suasana inilah yang menghadirkan eksotisme dan justru menjadi salah satu daya tarik Kepa. Hal ini rupanya juga disadari pemilik La P’tite Kepa, satu-satunya penginapan dan penyedia jasa penyelaman di pulau itu. Penginapan milik pasangan asal Perancis itu didesain seperti perkampungan tradisional khas Alor, dibangun tepat di atas tebing di pinggir pantai. Cottage yang ada berjumlah lima buah dan mampu menampung sampai dengan 100 orang.
Pondok-pondok itu berbahan bambu dan beratap rumbia dengan tarif di bawah Rp 500.000 per malam. Meski sederhana, penginapan ini nyaris penuh sepanjang tahun dengan jumlah tamu 300-400 orang per tahun. Sebagian besar tamunya adalah turis mancanegara, terutama dari Perancis dan Jerman. Untuk memastikan mendapat kamar di La P’tite Kepa, sebaiknya memesan jauh-jauh hari sebelumnya.
6. Pantai Maimol
Pantai Maimol mempunyai jarak yang kurang lebih sekitar 8 km dari kota Kalabahi. Maimol sebagai kampung nelayan tradisional, memiliki potensi cukup baik guna menjadi penghasil ikan di wilayah kabupaten Alor. Pantai ini tepat berada di Teluk Benlelang sehingga memiliki ombak yang tenang dengan air yang jernih.
Hamparan pasir putih dengan garis pantai hampir sekitar 1 kilometer memberikan keindahan tersendiri untuk mata pengunjung. Disekitar lokasi sudah terdapat tempat perisitirahatan berupa kursi-kursi dari bambu tepat di bawah rindangnya pepohonan kelapa dan beringin dan juga sudah tersedia toilet bagi pengunjung.
Anda juga dapat langsung membeli ikan hasil tangkapan para nelayan setempat yang menjajakan hasil tangkapannya untuk dijual di pesisir pantai. Akses transportasi cukup mudah menuju lokasi dengan menggunakan ojek ata angkutan kota dari pusat kota dengan tarif 5.000 rupiah.
7. Pantai Mali
Pantai Mali berada di Desa Kabola Kecamatan Teluk Mutiara dengan jarak 10 KM dari kota Kalabahi. Pantai ini menyajikan air yang tenang dengan pasir putih dan taman wisata alam laut yang indah serta rimbunan pohon kelapa yang sarat berbuah.
Dari pantai ini dapat dilihat pulau Sika yang sangat indah dan terdapat sebuah kuburan tua dan keramat. Objek ini dapat dijangkau dengan angkutan umum dengan intensitas sedang, ojek mobil probadi atau sewaan.
Dari pantai mali sekitar 3 km dapat dilihat suatu pemandangan alam hutan nostalgia dimana para pengunjungnya diberikan anakan tanaman untuk ditanam sekitar lokasi dengan mencantumkan namanya pada pohon tersebut. Pada hutan ini juga terdapat sebuah mata air yang sejuk dibawah rerimbunan pohon kenari dan cendana yang indah.
Comments
Post a Comment