Waikelo Sawah, Gua di Sumba serasa Koh Phi Phi Thailand
Letaknya bersebelahan, tapi Sumba masih kalah populer dengan tetangganya, Flores. Seringkali dikenal sebagai daerah yang tandus dan kering. Yap, karena wilayah ini memang mengalami musim kemarau 3 kali lipat lebih lama dari penghujan. Meski begitu, objek wisata Sumbatetap punya spot sejuk yang tak pernah kering, lho. Dan tentu saja sangat indah. Di mana, sih?
Waikelo Sawah, Spot Indah di Sumba yang Digunakan untuk Pengairan
Waikelo Sawah sebenarnya bukanlah tempat wisata. Ini merupakan bendungan yang dibangun pada tahun 1976 yang diperuntukkan untuk irigasi warga dan juga pembangkit listrik desa dan sekitarnya. Bendungan ini berlokasi di Desa Tema Tana, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun, kini malah menjadi tempat wisata karena keindahan yang tercipta dari waktu ke waktu.
Arus Deras dan Larangan untuk Berenang
Karena salah satu fungsinya sebagai pembangkit listrik, maka arus dari Waikelo Sawah ini cukup deras. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumba Barat Daya, debit airnya mencapai 1000 liter per detik. Dari gua, mungkin perairan ini terlihat tenang, tapi ada larangan berenang di sini, lho. Namun sayangnya masih ada saja pengunjung yang melanggarnya.
Waktu Terbaik untuk Datang
Tak hanya irigasi dengan gua yang tampak cantik alami, Waikelo Sawah juga memiliki panorama sekitar yang asri dan hijau. Memang, Desa Tema Tana ini termasuk daerah berhawa dingin dengan segala pepohonan dan sumber air di dalamnya. Waktu terbaik untuk berkunjung ke sini adalah sekitar Februari, Maret, dan November. Di bulan-bulan tersebut warga lokal mengadakan berbagai upacara adat, yang merupakan tradisi rutin masyarakat Sumba yaitu Pasola (permainan perang dua kelompok ‘pasukan’ berkuda yang saling melempar lembing (tombak kayu) di sebuah padang savana. Ada juga Wula Podu, tarian sakral adat setempat.
Akomodasi Unik di Sekitarnya
Tidak ada fasilitas apapun seperti tempat makan dan pondok untuk istirahat di Waikelo Sawah. Karenanya kamu harus membawa bekal sendiri. Akomodasi terdekat ada di Desa Tambaloka, yaitu Sumba Hospitaly Foundation yang merupakan yayasan yang menampung generasi muda Sumba untuk diberi keterampilan dan langsung dipraktikkan. Ada 5 kamar yang disewakan dengan kisaran harga 700 ribu rupiah per malamnya. Ada juga Oro Beach Houses dengan harga serupa. Kedua akomodasi ini sama-sama membutuhkan sekitar 1 jam perjalanan dari Desa Tema Tana.
Kuliner Khas Sumba yang Wajib Dicoba
Belum lengkap rasanya kalau tak mencicipi kuliner khas yang tak bisa ditemukan di daerah lain. Berjarak sekitar 12 KM dari Oro Beach House dengan kendaraan, ada Ro’o Luwa di Wee Renna, sebuah resto yang juga pusat oleh-oleh. Coba rasakan bagaimana nikmatnya Ayam Rebus Kodi dan Wewewa yang merupakan khas Sumba. Selain itu ada juga Daun Ubi Tumbuk. Hmm, segar!
Nah, sudah ada alasan untuk mengunjungi Sumba kan? Memang kendaraan umum di daerah ini masih cenderung susah. Ada baiknya langsung menyewa mobil untuk menjelajahi Sumba yang tak kalah indah dari Koh Phi Phi Thailand. Setuju, kan?
sumber travelingyuk.com
Comments
Post a Comment